Sekolah sebagai lembaga pendidikan sosial, bisa disebut juga sebagai satu organisasi yaitu terikat kepada tata aturan formal, berprogram dan bertarget atau bersasaran yang jelas, serta memiliki struktur kepemimpinan dalam penyelenggaraan yang resmi. Pada akhirnya, fungsi sekolah terikat kepada sasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri. Di sekolah diajarkan tentang nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat yang lebih luas. Tidak hanya itu saja, di dalam sekolah individu dilatih untuk mempraktikkan hal-hal yang telah ia pelajari di sekolah dan keluarga. Berikut ini akan diuraikan lebih detail tentang peran sekolah dan fungsi sekolah.
Sekolah dalam hubungannya dengan keluarga, memiliki peranan dalam hal mendidik, memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang sudah dimiliki sebelumnya. Menurut Karsidi, beberapa usaha yang dilakukan terkait dengan tiga hal ini:
Hubungannya dengan kehidupan masyarakat, menurut Suwarno peran sekolah antara lain:
Sekolah selain meneruskan pembinaan yang telah dilakukan oleh keluarga, juga mengembangkan potensi anak. Lebih detail tentang fungsi sekolah dipaparkan sebagai berikut:
Sekolah bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh. Fungsi sekolah yang lebih penting sebenarnya adalah menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan yang cerdas. Menurut Suwarno, fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual dapat disamakan dengan fungsi keluarga dalam pendidikan moral. Peningkatan kecerdasan, keterampilan dan sikap sebagai modal penting untuk pembangunan. Selain itu dengan pengalam belajar, segala tindakan yang dilakukan akan berdasarkan ilmu. Hal ini yang akan membuat hidup lebih bermutu.
Spesialisasi sebagai konsekuensi makin meningkatnya kemajuan masyarakat ialah maki bertambahnya diferensiasi sosial yang melaksanakan tugas tersebut. Menurut Suwarno fungsi sekolah adalah sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Sementara itu, menurut Karsidi penerapan sistem sekolah dimaksudkan untuk memberikan komeptensi-kompetensi jenis keahlian dalam lahan pekerjaan yang terbentang luas kompleksitasnya. Siswa menamatkan sekolah diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya dan kebutuhan dunia pekerjaan atau setidaknya mempunyai modal untuk mencari nafkah.
Suwarno menjelaskan bahwa fungsi sekolah adalah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisiensi, sebab:
Menurut Suwarno fungsi sekolah yakni sebagai proses untuk membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat. Proses sosialisasi di dalam masyarakat yang bersifat heterogen dan pluralistik, merupakan fungsi yang cukup penting karena tugas pendidikan sekolah adalah mensosialisasikan pentingnya persatuan melalui beberapa macam mata pelajaran.
Suwarno menjelaskan bahwa fungsi sekolah adalah memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan (transmisi kultural) kepada generasi muda. Dalam hal ini tentunya adalah anak didik. Vembriarti memaparkan fungsi sekolah sebagai transmisi kebudayaan masyarakat, diantaranya:
Ketika berada di keluarga, kehidupan anak serba menggantungkan diri pada orang tua, maka memasuki sekolah ia mendapat kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan sebelum masuk ke masyarakat.
Menurut Karsidi, sekolah memiliki sistem pengendalian sosial. Secara mendasar pengendalian sosial bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat atau suatu sistem pengendalian, yang bertujuan untuk mencapai keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan.